Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

angel'll be there for us...

RSS



Jika didasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang bersifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.
2. Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :
    v Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.
v Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.

Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1.   Limbah Pabrik
Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
3. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia

Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

1) Limbah cair
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan.
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini.  Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
1.    pengolahan secara fisika
2.    pengolahan secara kimia
3.    pengolahan secara biologi
Untuk suatu jenis air buangan tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :
a.Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
2 .Limbah padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.
Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.


3 Limbah gas dan partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara.
Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.
4 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SANITIZER



Jenis dan bahan sanitiser
Pengelompokan bahan sanitasi
Grup Alkohol Larut
  Contoh : Etanol, Isopropil alkohol
  Cara Kerja : Koagulasi protein dan melarutkan membran
  Sifat : bakterisidal cepat, tuburkulosidal, tidak membunuh spora, menyebabkan korosi metal, mengeringkan kulit.
Grup Gas Sterilisasi          
  Contoh : etilen oksida
  Cara Kerja : substitusi grup alkil didalam sel, dengan atom hidrogen yang labil
  Waktu reaksi : 4 - 18 jam
  Sifat : tidak berbahaya untuk kebanyakan bahan, mensterilkan bahan, digunakan untuk bahan yang tidak tahan panas.
Grup Gas Disinfektan
  Contoh : formaldehide
  Sifat : membunuh spora, tidak korosif, membunuh dalam waktu relatif lama sebagai disinfektan, menimbulkan bau, beracun pada kulit.
Grup Halogen
  Contoh : khlorin, yodium
  Sifat :
  Khlorin - tuberkulosidal, memutihkan bahan, korosi logam.
  Yodium - pencuci dan desinfektan, tidak meninggalkan warna, meninggalkan residu anti bakteri, korosif terhadap logam, menyebabkan pengeringan kulit.
Grup Fenol
  Contoh : kreosol, femol semi sintetis, Lysol
  Cara Kerja : koagulasi protein menyebabkan kebocoran membran sel.
  Konsentrasi : Kreosol - 2%.  Lysol - 1%
  Sifat : aktivitas tidak hilang oleh bahan organik, sabun atau air sadah; meninggalkan efek residu jika mengering.



Grup Deterjen Kationik (amonium quaterner)
  Cara Kerja : pengerutan membran sel dan merusak permeabilitasnya.
  Sifat : tidak berbau, tidak bersifat tuberkulosidal, harus dilarutkan didalam air destilata; aktivitasnya hilang oleh protein, sabun dan serat selulosa; aktivitas bakterisidalnya lemah sehingga harus dikombinasi dengan grup fenol.
Grup Deterjen Amoniak (aditif sabun atau deterjen)
  Contoh : heksa khlorfen (G 11), serta khlorsalisilanilida, phisohex 3%.
  Sifat : aktivitas anti bakteri lama, baik digunakan sebagai pencuci, cara kerja lambat, beracun jika digunakan terus menerus dan diserap didalam tubuh.
Disinfektan Lain :
      Garam : komponen merkuri organik seperti merkurokhrom
      Alkali : Larutan NaOH (untuk desinfeksi kandang)
      Hidrogenperoksida : untuk mencuci dan mendisinfeksi luka-luka.
      Sabun : aktivitas bakterisidalnya lemah, tetapi efektif untuk mencuci / menghilangkan jasad renik
      Komponen binguanida : khlorheksidin
      Diadehida : aktivitasnya paling luas yaitu bersifat bakteridal, virusidal, fungisidal dan sporisidal; dalam keadaan aktif tahan selama  2 minggu, beracun terhadap kulit dan harganya mahal.
Grup Deterjen Amoniak (aditif sabun atau deterjen)
  Contoh : heksa khlorfen (G 11), serta khlorsalisilanilida, phisohex 3%.
  Sifat : aktivitas anti bakteri lama, baik digunakan sebagai pencuci, cara kerja lambat, beracun jika digunakan terus menerus dan diserap didalam tubuh.
Disinfektan Lain :
      Garam : komponen merkuri organik seperti merkurokhrom
      Alkali : Larutan NaOH (untuk desinfeksi kandang)
      Hidrogenperoksida : untuk mencuci dan mendisinfeksi luka-luka.
      Sabun : aktivitas bakterisidalnya lemah, tetapi efektif untuk mencuci / menghilangkan jasad renik
      Komponen binguanida : khlorheksidin
      Diadehida : aktivitasnya paling luas yaitu bersifat bakteridal, virusidal, fungisidal dan sporisidal; dalam keadaan aktif tahan selama  2 minggu, beracun terhadap kulit dan harganya mahal.
SenyawaKhlorin
HIPOKHLORIT
  Senyawa-senyawakhlorinberfungsisebagaisanitaiser  yang banyakdigunakandiindustripengolahanhasil            perikanan.
  ContohnyaHipokhlorit yang merupakansenyawakhlorin yang paling aktifdanefektifdalammeninaktifkansel-selmikrobadalamsuspensi air danmembutuhkanwaktukontakkirakira 1.5-100 detik.
  Reduksipopulasisel sebanyak 90 persen untuk sebagianbesarmikroorganismedapatdicapaidalamwaktukurangdari 10 detik dengan kadar khlorin bebas yang relatifrendah
Sifatsenyawakhlorin
ü  Merupakansanitaiser yang paling kuatdenganspektrumluas
ü  Bakteripekaterhadapkhlorin
ü  Memperlihatkanaktifitasterhadapspora-sporabakteri
ü  Murahharganya
ü  Mudahdigunakan
ü  pH tinggiharusdijagauntukmencegahterjadinyakorosi
ü  Harusdibilasdenganbaikuntukmencegahkorosi
Cara kerja dari senyawa khlorin
  Mempengaruhifungsimembransel, terutamatranspornutrienekstraselulerdankarborhidratdanasam amino
Keuntungandarisenyawakhlorin
  • kerjanyacepat
  • nonselektifdalammematikansemuajenissel-selvegetatif
  • biayapenggunaannya paling rendah
Kelemahannyaadalahsebagaiberikut:
  • tidakstabilkarenaagakcepathilang oleh panas atau oleh kontaminasidenganbahanorganik
  • sangatkorosifterhadapstainless steel danlogam lain
  • waktukontak yang terbatasdenganperalatan




Quaternary Ammonium Compounds
Senyawadikenalsebagai “quaternaries”, “quats”, atau “QACs”, adalahgaram-garam ammonium.QACs yang banyakdigunakanadalahcetiltrimetil ammonium bromidadanlavrildimetilbencil ammonium klorida.
  Dibandingkandenganhipokhlorit, QACs lebihmahaltetapi
  Senyawainimempunyaibanyaksifat-sifat yang diinginkan
Kelemahansenyawa QAC
ü  Sangatefektifpadabakteri Gram positifsaja,
ü  Membentuk film padaperalatanpenanganandanpengolahanpangan, dan
ü  Tidakdapatbekerjasamadengandeterjensintetik
SenyawaHalogen
Yodofor
  Padaumumnya, yodiumdanasamdipoyodiummerupakan senyawaaktifdalammenghancurkanmikroba.
ManfaatYodofor
Ø  untukpembersihandandesinfeksiperalatandanpermukaanpermukaanperalatan
Ø  sebagaiantiseptikkulit
Ø  Yodoforjugadigunakandalampenanganan air
Yodofor
KarakteristikYodofor
ü  Yodoformempunyaiaktifitasbakterisidal yang lebihbesar di bawahkondisiasam
ü  Mempunyaisifat-sifatdeterjen-sanitaiser
ü  Memilikisifat-sifatdeterjen-sanitaiser
ü  Bersifatbakterisidal
ü  memilikikelarutan yang lebihtinggidalam air,
ü  Tidakberbaudan
ü  Tidakiritatifterhadapkulit
KerugiansenyawaYodofort
  • lebihmahaldibandingkandengankhlorin
  • mudah menguap pada suhu 50 OC
  • sangatpekaterhadapperubahan-perubahan pH

Senyawa-SenyawaAmfoterik
KarakteristikSenyawa-SenyawaAmfoterik
      Merupakansenyawa yang memilikisifatdeterjendengandayabakterisidalrendah
      Mempunyaiharga yang lebihmahaldibandingkandengandesinfektan lain dan
      Tidakmerupakanbakterisidal yang kuat
KelebihanSenyawa-SenyawaAmfoterik
      tidakbegitudipengaruhiolehbahanorganik
      tidak korosif
      tidak beracun
      tidak berbau
      Stabil
KekuranganSenyawa-SenyawaAmfoter
  • cenderungmembentukbusa
  • Harganyamahalserta
  • Aktifitasnyaterbatasmakaamfoteriktidakbanyakdigunakandalamindustripangan.
Karakteristiknya :
q  Mempunyaidayabakterisidal yang kuatdanbanyakdigunakansebagaidesinfektanumum.
q  Baunya yang kerasdankarenakemungkinanmemindahkanoff-flavour.
q  Fenoliktidakdigunakandalampekerjaandesinfektanpadapabrikmakanankarenabau yang keras

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS